LEGENDA DAN SEJARAH DESA ROGODONO
a. Legenda Desa Rogodono
Pada jaman dahulu Desa Rogodono merupakan penggabungan 2 (dua) buah desa/dukuh. Rogodono berarti terbelah menjadi dua oleh sungai Jatinegoro anta Timur Kali dan Barat kali dan penggabungan dua jiwa menjadi satu. Rogodono diuraikan dari kata Rogo berarti Jiwa ( Ro = dua )Dono berarti pemeberian / bentuk. Suatu ketika datang 3 Orang , dan orang tersebut adalah pengembara yang sakti dari Desa Piyungan Ngayugyokarto dan bijaksana yang bernama Bandayuda, Panji Prawira Yuda, Malangyuda yang hijrah dari Keraton Ngayugyokarto beserta dengan seluruh keluarganya ke Dusun Golongan Kulon dan ketiganya seorang kyai dan dikarangputat bernama Wira Capu juga bersal dari Solo dan menetap di Dusun Karangputat Wetan. Akan tetapi latar belakang dari keempat orang tersbut berbeda. Keraton Majapahit merupakan salah satu keturunan keraton Ngayugyokarto dengan latar belakang kebudayaan Jawa yang begitu kental, sedangkan Wira Capu yang yang berlatar belakang seorang Pejuang yang selanjutnya mempunyai julukan Kyai Dukuh. Dari latar belakang dan asal yang berbeda keduanya pun memiliki tradisi dan kebudayan yang berbeda pula untuk Dukuh Golongan mempunyai tradisi yang kental dengan nuansa Keraton yaitu Seni Tari Lengger, sedang untuk dusun Karangputat mempunyai tradisi dengan Nuansa Wali yaitu Wayangkulit. Latar belakang, tradisi dan adat kebudayan yang berbeda merupakan cerminan dari 2 ( dua ) Desa yang berbeda karakteristik dan kepemimpinanya, dari keduanya masing masing pemimpin Pemerintah Desa. Masing masing dan hidup rukun dan damai walaupun berbeda karakter dan kebudayaan. Hingga beberapa generasi lurah dan glondong secara turun temurun dan berganti generasi. Diantara Glondong Djaenal Muhamad sebagai lurah Karangputat dan Jabar, pada generasi inilah terbentuknya Desa Rogodono ( Penggantian ) dan ada wktu dulu karangputatn diganti menjadi satu yaitu Desa Rogodono ( Pergantian Nama ) dan pada saat itu sebagai lurah pertama adalah Djaenal Muhamad.namun demikian tradisi dan adat serta kebudayaan dari 2 ( Dua ) Desa tersebut sebelum disatukan masih harmonis dan masih dijalankan walaupun berbeda latar belakang dan kondisinya.Untuk kegiatan merdi Desa ( Guyuban ) khususnya masih berjalan kesenian Lengger dan Wayangkulit karena dari warga masyrakat masih melestarikan adat da tradisi masing masing perdukuhan, kendati berbeda adat tetap berjalan harmonis dan damai hingga sekarang..
b. Sejarah Desa Rogodono
Tahun Kejadian |
Peristiwa Baik |
Peristiwa Buruk |
1942 |
Pemilihan Lurah secara demokratis yang pertama dan dimenangkan oleh Djaenal Muhamad (seh.) |
|
1943 |
|
- Terjadi kelaparan dan Wabah penyakit |
1947-1948 |
|
- Penjajahan Belanda ke II |
1950-1951 |
|
- Pemberontakan AOI |
1964-1965 |
|
- Pemberontakan G 30 September |
1970 |
|
- Sering terjadi serangan penyakit Demam |
1973 |
Mendapat bantuan Beras Bulgur |
-Terjadi Paceklik |
1974 |
Pembangunan Balai Desa (Yang sebelumnya merupakan Sawah Bengkok Kepala Desa |
|
1972 -1976 |
Pembangunan jalan Desa secara Swadaya (Pembukaan akses jalan desa) |
|
1971 - 1979 |
Kepala Desa Kartiker dari Kepolisian ( Bpk Saiman ) |
|
1980 - 1989 |
Pemilihan Kepala Desa secara demokratis yang diikuti oleh 3 calon dan dimenangkan oleh MulyoPawiro |
|
1989 - 1999 |
Pemilihan Kepala Desa secara demokratis yang diikuti oleh 2 calon dan dimenangkan oleh Kusnento |
|
1999-2005 |
Pemilihan Kepala Desa secara demokratis yang diikuti oleh 3 calon dan dimenangkan oleh Ngudiyo, dan menjabat 5 Tahun di Reformasi |
|
2002 |
Penjaringan Sekretaris Desa, dan Perangkat Desa ( Kaur Keuangan )yang diikuti oleh Suranto dan Suratmin |
|
2005 |
Pemberintihan Sdr Ngudiyo dari Jabatan Kepala Desa bersadarkan Surat Keputusan Bupati Kebumen |
|
2005 - 2007 |
Kepala Desa Rogodono di Jabat oleh Bpk Sutarso selaku PJ Kepala Desa Rogodono |
|
2007-2012 |
Pemilihan Kepala Desa secara demokratis yang diikuti oleh 2 calon dan dimenangkan oleh Suyatno, dan menjabat 5 Tahun dan mengundurkan diri |
|
2012-2015 |
Bpk Ngudiyo menjabat Lagi menjadi kepala Desa Rogodono Berdasarkan SK Bupati |
|
2015-2017 |
Kepala Desa Kartiker dari Kecamatan ( Bpk Khaedar,SH ) Kasi tapem |
|
2017 |
Pembangunan Jembatan Dono Sari yang melintang sungai Jatinegoro |
|
2017 |
Pemilihan Kepala Desa secara demokratis yang diikuti oleh 3 calon dan dimenangkan oleh Ibu Musitah |
|
|
|
|